Minggu, 02 November 2014

Kanker Payudara pada Wanita

Definisi
kanker payudara


Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Sehingga menjadi hal yang penting untuk para wanita memeriksa kondisi payudara secara berkala. Apakah terdapat benjolan, penebalan, atau perubahan warna kulit menjadi kemerahan’

Pada hakikatnya kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang terjadi pada jaringan sel payudara. Ketika sel abnormal membagi dan tidak terkontrol, mereka dapat menjadi besar dengan membentuk jaringan ekstra, atau tumor, yang dapat menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul kembali. Namun sel tumor ganas (kanker) dapat menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat dan melepaskan diri dari bentuk tumor primer menjadi bentuk tumor sekunder dimanapun di bagian tubuh.

Gejala-gejala Klinis
Tanda dan gejala kanker payudara antara lain :
1.    Adanya benjolan pada payudara atau terasa menebal dan berbeda dari jaringan di sekitarnya
2.    Rasa sakit di ketiak atau payudara yang tampaknya tidak terkait dengan periode menstruasi
3.    Pitting atau kemerahan pada kulit payudara; terkadang seperti kulit jeruk
4.    Ruam di sekitar (atau diatas) salah satu puting
5.    Pembengkakan (benjolan) di salah satu ketiak
6.    Penebalan sebuah area dari jaringan di payudara
7.    Salah satu puting mengelupas, kadang-kadang mungkin mengandung darah
8.    Perubahan puting dalam penampilan, mungkin menjadi cekung atau terbalik
9.    Perubahan ukuran atau bentuk payudara

Faktor-faktor Penyebab Kanker Payudara
Adapun penyebab yang pasti dari penyakit ini belum diketahui secara jelas, akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penyakit kanker payudara yakni berupa :
1.    Adanya riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
2.    Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
3.    Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun.
4.    Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
5.    Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
6.    Obesitas pasca menopause dan pemakaian alkohol.
7.    Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai  estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
8.    Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.

Cara Pencegahan Kanker Payudara
Ada beberapa metode pencegahan kanker payudara yaitu melalui pendekatan dari segi medis adalah :

1. Obat pencegah kanker payudara.

Perempuan dengan resiko tinggi, yaitu mereka yang selamat dari kanker payudara atau yang setidaknya memiliki hubungan darah dengan penderita kanker (ibu atau saudara perempuannya), bisa mendapatkan terapi Tamoksifen, yang bekerja dengan cara memblokade efek pemicu tumor dari estrogen.

2. Mastektomi sebelum serangan kanker.

Untuk perempuan dari keluarga dengan resiko genetik yang sangat tinggi, ada suatu mastektomi untuk pencegahan kanker payudara. Meski merupakan suatu pendekatan yang radikal, tetapi kebanyakan berhasil. Mastektomi ini mengangkat jaringan payudara, tapi tidak seluruhnya, sehingga kemungkinan terjadinya kanker masih ada.

Sedangkan pencegahan kanker payudara secara alami meliputi :

1. Berolah raga secara teratur.

Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas, maka resiko kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.

2. Kurangi lemak.

Anda tentu sudah sering mendengar pertentangan pendapat mengenai hubungan antara kanker payudara dengan makanan berlemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah kanker payudara. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan kanker payudara.. Penelitian terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya bukan jumlah lemak yang dikonsumsi.

Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam daging, mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods) dan asam lemak dalam margarin.

Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dan ikan air dingin lainnya.

Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan kadar estrogen dalam darah.

3. Bila anda mengkonsumsi daging, jangan dimasak terlalu matang.

Terlepas dari lemak jenuh yang terdapat dalam daging, cara anda memasak daging akan mempengaruhi resiko kanker payudara. Daging-daging yang dimasak/dipanggang menghasilkan senyawa karsinogenik (amino heterosiklik). Semakin lama dimasak, semakin banyak senyawa ini terbentuk. Amino heterosiklik paling banyak terdapat dalam daging bakar yang lapisan luarnya (kulitnya) gosong dan hitam.

4.Makan lebih banyak buah dan sayuran.

Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.

Makanan dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-oksidan yang tinggi, diantaranya vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran paling tidak 5 (lima) kali dalam sehari. Tapi harus dihindari buah dan sayuran yang mengandung banyak lemak, seperti kentang goreng atau pai dengan krim pisang.

5. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.

Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu formula anti-oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker payudara.

6. Makan lebih banyak serat.

Selain berfungsi sebagai anti-oksidan, buah dan sayuran juga mengandung banyak serat. Makanan berserat akan mengikat estrogen dalam saluran pencernaan, sehingga kadarnya dalam darah akan berkurang.

7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai.

Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan (fito-estrogen). Seperti halnya tamoksifen, senyawa ini mirip dengan estrogen tubuh, tapi lebih lemah. Fito-estrogen terikat pada reseptor sel yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.

Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor, makanan berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh.

8. Makan lebih banyak kacang-kacangan.

Selain dalam kedelai, fito-estrogen juga terdapat dalam jenis kacang-kacangan lainnya.

9. Hindari alkohol.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi alkohol, maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah.

10. Perhatikan berat badan anda.

Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah resiko kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh, maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu kanker payudara dalam darahpun akan meningkat.

11. Hindari xeno-estrogens.

Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh.

Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang berasal dari residu hormon estrogenik yang terdapat dalam daging dan residu pesitisida estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan kadar estrogen darah sehingga menambah resiko kanker payudara.

Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan mengurangi konsumsi daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-milk dairy product).

Tetapi anda tidak perlu khawatir dengan banyak makan buah dan sayuran, karena efek anti-oksidan dan kandungan seratnya lebih banyak daripada efek residu pestisidanya.

12. Berjemur dibawah sinar matahari.

Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker payudara. Agar bisa memperoleh sinar matahari selama 20 menit/hari, dianjurkan untuk berjalan dibawah sinar matahari pada siang hari atau sore hari. Tetapi bila anda ingin mendapatkan kalsium atau vitamin D tidak dari sinar matahari, anda dapat mencoba mengkonsumsi makanan suplemen.

13. Jangan merokok.

Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.

14. Menyusui atau memberikan ASI kepada anak anda

Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhubungan dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum masa menopause.

15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon (Hormone Replacement Therapy = HRT).

Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan penyakit Alzheimers. Tetapi HRT akan menambah resiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter anda dan pertimbangkan resiko-resiko yang mungkin timbul, karena kebanyakan perempuan lebih tinggi resikonya untuk menderita penyakit jantung, daripada kanker payudara.

Satu lagi hal penting yang dapat mempengaruhi resiko terkena kanker payudara adalah stress. Stress dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Tetapi penelitian tentang hal ini masih bersifat kontroversial. Namun tidak ada salahnya untuk memulai cara mengatasi stress dalam hidup anda melalui meditasi, yoga, tai chi, berkebun atau kegiatan rileks lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar