Fakta dan Pengertian Osteoporosis
Proses penuaan pada kehidupan manusia adalah proses yang alami yang akan dialami oleh semua orang seiring dengan bertambahnya usia. Dampak dari proses penuaan ini adalah Osteoporosis atau yang kita kenal juga dengan Pengeroposan tulang. Hal ini sebagai akibat gangguan metabolisme kalsium. Osteoporosis lebih jelasnya adalah kondisi yang menyebabkan penipisan dan pelemahan pada tulang. Tulang yang rapuh lebih rentan patah. Patahnya tulang ini bisa terjadi, walaupun trauma yang terjadi sangat minimal. Meskipun bisa terjadi pada semua tulang, patah tulang biasanya terjadi pada tulang-tulang tertentu yaitu tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan.
Di seluruh dunia, 200 juta wanita menderita osteoporosis dan risiko patah tulang panggul pada wanita sama dengan risiko total terkena kanker payudara, rahim, dan indung telur. Di Singapura, jumlah patah tulang terkait osteoporosis pada wanita berusia di atas 50 tahun 8 kali lebih besar daripada kasus kanker payudara.
Siapa saja yang beresiko terkena Osteoporosis ?
Osteoporosis dapat diwaspadai dari perkiraan faktor-faktor risikonya. Jika Anda termasuk salah satu kelompok dibawah ini, maka Anda berisiko tinggi untuk terkena osteoporosis.
1. Berusia lanjut. Hal ini disebabkan karena semakin tua usia, maka kemampuan tubuh menyerap kalsium oleh usus semakin berkurang. Pada kenyataannya, Puncak massa tulang terjadi pada umur 30 tahun. Setelah itu, massa tulang menurun secara bertahap.
2. Wanita. Menurut Departemen Kesehatan RI, wanita memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi yaitu 21.7%. Walau tak setinggi pada wanita, pria juga berisiko terkena penyakit ini pada angka 14.8%. Pada wanita, terjadi juga penurunan signifikan pada massa tulang pasca menopause.
3. Orang Asia dan orang kulit putih. Ini disebabkan karena mereka umumnya mempunyai kerangka tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ras Afrika dan Afrika-Amerika.
4. Kekurangan asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D. Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.
5. Mempunyai gaya hidup yang tidak sehat, antara lain yaitu: kurang berolahraga, banyak merokok, dan mengonsumsi alkohol serta minuman yang berkafein.
6. Mengalami menopause dini (sebelum umur 45 tahun) atau telah mengalami menopause.
7. Memiliki postur tubuh yang kurus dan kecil. Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.
8. Memiliki sejarah penyakit osteoporosis dan patah tulang dalam keluarga, atau pernah mengalami patah tulang di masa lalu.
9. Rendahnya tingkat hormon seksual (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria).
10. Dalam pengobatan dan penyakit tertentu yang mempercepat kehilangan massa tulang atau mempengaruhi metabolisme tulang, misalnya pemakaian obat-obatan kortikosteroid, absorpsi gizi yang buruk, dan penyakit ginjal kronis.
Faktor-faktor Penyebab
Apa yang menyebabkan terjadinya osteoporosis? Berikut ini beberapa penyebab osteoporosis :
1. Osteoporosis Postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
2. Osteoporosis Senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
3. Osteoporosis sekunder dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit osteoporosis bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan osteoporosis.
4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis disebut 'penyakit diam' karena pengeroposan tulang terjadi tanpa gejala dan tanpa rasa sakit. Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi dan baru diketahui setelah mencapai tahap lanjut. Beberapa gejala pada tahapan lanjut dapat berupa:
1. Patah tulang panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan
2. Badan membungkuk
3. Nyeri punggung
4. Menurunnya tinggi badan seiring waktu
Cara Pencegahan Osteoporosis
Osteoporosis pada usia tua bisa dicegah dengan mempunyai densitas mineral tulang yang baik saat usia puncak pertumbuhan tulang pada wanita yaitu 15-25 tahun. Orang dewasa berusia di bawah 50 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium setiap hari. Orang dewasa di atas 50 tahun membutuhkan lebih dari 1.200 mg kalsium setiap hari.
Cara mencapai densitas tulang yang baik ini dengan cara banyak mengkonsumsi kalsium terutama dari makanan dan minuman yang dikonsumsi seperti susu, keju, yogurt dll. Selain itu Osteoporosis juga bisa mencegah dengan melakukan olahraga rutin secara teratur seperti jogging, bersepeda dan jalan kaki tidak lupa juga selalu membiasakan diri minum air putih minimal 8 gelas setiap hari. Jika Anda sulit memperoleh kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan dari makanan, Anda dapat mengkonsumsi suplemen. Jadi untuk mempunyai kualitas hidup yang baik di usia tua, harus dipersiapkan sedini mungkin karena masa tua adalah aset yang harus dipersiapkan dari sekarang.
Pengobatan
Namun jika Osteoporosis terlanjur menimpa Anda jangan terlalu khawatir, karena saat ini meskipun osteoporosis tidak ada obatnya, tersedia beberapa perawatan yang dapat digunakan untuk mencegah pengeroposan tulang lebih lanjut dan meningkatkan kekuatan tulang. Hal ini dapat mengurangi risiko patah tulang secara signifikan. Obat, olahraga, dan nutrisi, semuanya berperan dalam pengobatannya.
Saat ini sebagian besar obat osteoporosis yang disetujui dikenal sebagai bahan ‘antiresorptif’ karena menghentikan resorpsi (penipisan atau pengeroposan) mineral tulang dari tulang. Obat yang dapat merangsang pembentukan tulang juga tersedia. Dokter Anda dapat membantu memutuskan pengobatan yang terbaik untuk Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar